Subnetting adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa sub jaringan.
Beberapa bit dari bagian Host ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian
NetID. Cara ini menciptakan sejumlah NetID tambahan dan mengurangi jumlah
maksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut. Gambar di bawah adalah contoh
sebuah jaringan dengan IP Address 172.16.0.0.
Gambar diatas menunjukkan bahwa jaringan tersebut hanya memiliki satu IP
jaringan yaitu 172.16.0.0 (Kelas B). Jadi untuk HostID akan menggunakan NetID
sebagai acuan pembagian IP Address dalam jaringan tersebut. Dengan Subnetting,
sebuah alamat jaringan tunggal ini dapat dipecah menjadi banyak sub jaringan (sub
network, atau disingkat dengan subnet). Gambar di bawah adalah contoh sebuah
jaringan yang dipecah menjadi beberapa sub jaringan.
Beberapa alasan membangun subnetting ialah sebagai berikut :
• Mereduksi Trafik Jaringan
Alasan dasar menggunakan subnetting yaitu untuk mereduksi ukuran broadcast
domain. Broadcast secara berkesinambungan dikirim ke semua hoat yang ada di
jaringan dan sub jaringan. Saat trafik broadcast mulai mengasumsi begitu banyak
bandwidth tersedia, maka administrator perlu mengambil langkah subnetting untuk
meredukasi ukuran broadcast domain tersebut.
• Mengoptimasi Performansi Jaringan
Sebagai hasil dari reduksi jaringan, maka otomatis akan diperoleh performansi
jaringan lebih baik.
• Memudahkan manajemen
Dengan membagi-bagi jaringan diharapkan akan memudahkan administrator dalam
mengatur jaringan terutama untuk keperluan identifikasi.
• Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas
Sebuah jaringan tunggal dan besar yang dibatasi oleh area geografis yang luas dapat
menimbulkan berbagai masalah, terutama dari sisi kecepatan. Dengan
mengkoneksikan multi jaringan yang lebih kecil maka diharapkan dapat membuat
sistem lebih efesien.
Hal pertama yang harus diketahui untuk melakukan subnetting adalah mengingat
nilai dari bit-bit Subnet Mask. Nilai ini yang akan dijadikan panduan untuk proses
subnetting
Sekian, semoga bermanfaat :D
Beberapa bit dari bagian Host ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian
NetID. Cara ini menciptakan sejumlah NetID tambahan dan mengurangi jumlah
maksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut. Gambar di bawah adalah contoh
sebuah jaringan dengan IP Address 172.16.0.0.
Gambar diatas menunjukkan bahwa jaringan tersebut hanya memiliki satu IP
jaringan yaitu 172.16.0.0 (Kelas B). Jadi untuk HostID akan menggunakan NetID
sebagai acuan pembagian IP Address dalam jaringan tersebut. Dengan Subnetting,
sebuah alamat jaringan tunggal ini dapat dipecah menjadi banyak sub jaringan (sub
network, atau disingkat dengan subnet). Gambar di bawah adalah contoh sebuah
jaringan yang dipecah menjadi beberapa sub jaringan.
Beberapa alasan membangun subnetting ialah sebagai berikut :
• Mereduksi Trafik Jaringan
Alasan dasar menggunakan subnetting yaitu untuk mereduksi ukuran broadcast
domain. Broadcast secara berkesinambungan dikirim ke semua hoat yang ada di
jaringan dan sub jaringan. Saat trafik broadcast mulai mengasumsi begitu banyak
bandwidth tersedia, maka administrator perlu mengambil langkah subnetting untuk
meredukasi ukuran broadcast domain tersebut.
• Mengoptimasi Performansi Jaringan
Sebagai hasil dari reduksi jaringan, maka otomatis akan diperoleh performansi
jaringan lebih baik.
• Memudahkan manajemen
Dengan membagi-bagi jaringan diharapkan akan memudahkan administrator dalam
mengatur jaringan terutama untuk keperluan identifikasi.
• Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas
Sebuah jaringan tunggal dan besar yang dibatasi oleh area geografis yang luas dapat
menimbulkan berbagai masalah, terutama dari sisi kecepatan. Dengan
mengkoneksikan multi jaringan yang lebih kecil maka diharapkan dapat membuat
sistem lebih efesien.
Hal pertama yang harus diketahui untuk melakukan subnetting adalah mengingat
nilai dari bit-bit Subnet Mask. Nilai ini yang akan dijadikan panduan untuk proses
subnetting
Sekian, semoga bermanfaat :D
Pengertian Subnetting
4/
5
Oleh
Agung Firmansyah